| 5 komentar ]

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Jadi api yang menyala di tempat-tempat yang dikehendaki seperti kompor, furnace di industri dan tempat atau peralatan lain tidak termasuk dalam kategori kebakaran. Api terjadi karena adanya persenyawaan dari:

  • Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia.
  • Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya.
  • Oksigen (tersedia di udara)


Apabila ketiganya tersedia dan bereaksi maka akan terjadi api. Ketiga unsur di atas dikenal dengan segi tiga api. Berikut ini adalah diagram segitiga api yang sangat populer.


Proses pembakaran tidak mungkin terjadi tanpa salah satu dari unsur ini. Kedengarannya sangat sederhana, tetapi seringkali sangat sulit mengendalikan kebakaran jika sudah terjadi. Namun demikian hal ini penting sekali dipahami dalam rangka melakukan pencegahan atau penganggulangan kebakaran.

Pencegahan kebakaran adalah usaha menyadari/mewaspadai akan faktor-faktor yang menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tersebut menjadi kenyataan. Sedangkan penanggulangan kebakaran adalah usaha yang dilakukan untuk memadamkan api serta mencegah meluasnya kebakaran.

Sebagaimana diketahui bahwa di dunia industri banyak sekali ditemukan kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya kebakaran. Karena hampir semua industri yang berbasis pengolahan memiliki semua unsur dari segi tiga api di lingkungan kerjanya. Sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan pelatihan yang tepat untuk memberi pengetahuan yang cukup bagi pekerja yang bekerja dilingkungan yang berbahaya tersebut.

Disamping itu, rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur terhadap peralatan operasional yang memiliki potensi bahan bakar, dan sumber penyalaan sangat diperlukan sehingga kerusakan peralatan tersebut dapat diketahui secara dini dan perbaikannyapun bisa dilakukan secara terencana. Pemeriksaan rutin peralatan pemadam kebakaran juga hal yang sangat peting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari malfunction alat pemadam api pada saat dibutuhkan.

Guna lebih memahami proses terjadinya suatu reaksi pembakaran, berikut ini adalah simplified fault tree diagram yang menggambarkan mekanisme terjadinya suatu kebakaran.


Dari simplified fault tree diagram di atas, dapat kita lihat bagaimana potensi bahaya itu memang ada di semua tempat. Untuk mencegahnya dibutuhkan barier yang sempurna. Kegagalan fungsi barier pada semua sisi dari segi tiga api yang akan menimbulkan reaksi pembakaran dan peledakan.

Dengan memahami konsep segitiga api dan melakukan identifikasi bahaya kebakaran dan peledakan dengan baik, diharapkan kebakaran dan peledakan di lingkungan kerja dan di rumah tangga dapat dihindari.


Dikutip dari berbagai sumber.

5 komentar

Anonim mengatakan... @ 16 Agustus 2010 pukul 19.25

mantap postingannya....
izin sedot yac kk artikelnya...

kristonimala.wordpress.com

Heny's mengatakan... @ 27 April 2011 pukul 21.55

I just wanted to stop by and say that it’s been a pleasure reading your blog.

Toro Morp mengatakan... @ 18 Juni 2011 pukul 12.52

hay kakak.. artikelnya bagus.. yuk berkunjung ke blog saya. :)

http://www.ennhealth.com/

dasir mengatakan... @ 29 September 2011 pukul 13.49

@Kristonimala : Thanks . . . silakan
@health Info : Thanks
@toromorp : Thanks .. ok, blognya juga bagus, bagus sekali malah

saya mengatakan... @ 31 Januari 2012 pukul 14.57

artikelnya bagus,...mksh ya ilmunya...

Posting Komentar