| 3 komentar ]

Telinga merupakan organ vital dari manusia yang sangat berguna dan sensitive. Sebagai organ tubuh yang vital, telinga tidak luput dari resiko kerusakan akibat kerja. Umumnya kerusakan fungsi telinga sebagai alat pendengaran adalah permanent. Sehingga proses rehabilitasinya bias dikatakan sangat kecil kemungkinannya. Oleh karena itu perlindungan terhadap organ yang satu ini sangat diperlukan untuk mencegah rusaknya fungsi pendengaran akibat linkungan kerja.

Kebising yang melebihi ambang pendengaran dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama serta berulang-ulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang menetap, gangguan pendengaran yang terjadi akibat terpapar bising dikenal sebagai gangguan pendengaran akibat bising.


Bagian sistim pendengaran yang menerima dampak negatif bising adalah koklea (rumah siput) yang perannya teramat penting sebagai sensor bunyi dari luar. Bagian bagian koklea juga berperan dalam mendistribusikan stimulus bunyi dari luar berdasarkan frekuensi yang spesifik, mulai dari frekuensi tinggi dibagian basal sampai dengan frekuensi rendah pada bagian apex (puncak) koklea. Selain itu koklea juga berfungsi untuk merubah eneji akustik menjadi enerji listrik untuk diteruskan pada jaras pendengaran yang lebih tinggi. Bagian koklea yang menerima dampak langsung dari bising ada sel sel rambut luar (outer hair cells).

Lingkungan kerja seperti di bengkel, pabrik, pembangkit tenaga listrik dan lainnya sering dijumpai kebisingan yang cukup tinggi, rata-rata di atas 95 dB vs 80 dB batas aman bagi pendengaran manusia. Dengan tingkat kebisingan yang tinggi, jika seseorang berada pada lingkungan tersebut terlalu lama dan berulang-ulang, maka resiko kerusakan fungsi pendengaran akan bertambah. Untuk itu sebagai pekerja di lingkungan kerja seperti itu harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk melindungi telinga mereka.

Upaya untuk melindungi pekerja yang terpapar kebisingan dapat dilakukan dengan :
Mengurangi tingkat kebisingan yang timbul dari peralatan atau lingkungan kerja serta
Melindungi pekerja dengan alat pelindung diri untuk telinga (ear plug, ear muff dll)
Kebisingan yang timbul di area kerja, biasanya bersumber dari suara mesin, adanya aliran dalam dengan tekanan tinggi, adanya bocoran pada pipa atau peredam suara.

Sebagaimana diketahui, pabrik atau kilang selalu dilengkapi dengan fasilitas utilities seperti steam bertekanan tinggi. Lingkungan kerja yang banyak terdapat kebocoran steam akan menimbulkan kebisingan yang tinggi. Untuk itu perlu diperbaiki bocoran tersebut sehingga kebisingan dapat dikurangi.

Mesin pembangkit tenaga listrik juga merupakan sumber kebisingan karena putaran yang tinggi dan sebagian menggunakan penggerak turbine uap atau steam. Untuk melindungi operatornya dari kebisingan biasanya pada saat mendesign tempat kerja operator turbine dilengkapi dengan ruangan kedap suara, sehingga kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin tersebut tidak terasa di ruang kerja. Namun demikian kebisingan dari mesin itu sendiri tidak bisa dihilangkan. Oleh karena itu, jika operator harus berada di dekat mesin untuk keperluan operasional, maka alat pelindung telinga harus digunakan untuk melindungi pendengaran pekerja tersebut.


3 komentar

admin mengatakan... @ 4 Juli 2009 pukul 21.13

a nice blog please visit my blog at dmednews.blogspot.com

Ahwardhana mengatakan... @ 22 Juli 2009 pukul 18.52

wah, keren juga alatny..cocok buat orang tua nih..
-----

Fish Oil Side Effects

gokil abisss mengatakan... @ 10 Oktober 2010 pukul 23.05

Terimakasih Infonya.. bisa guwe ambil wat refrensi tugs... hehehe

Posting Komentar